‘Sebuah cintaku untukmu saudaraku dalam iman dan islam’
Identitas merupakan gambaran utama kepribadian seseorang yang menjadikan berbeda dengan yang lain. Dan identitaslah mencirikan seseorang, begitu juga dengan jati diri ‘siapa saya’ where will we do [vision], what will we do [mission] (Thomson), merupakan pertanyaan sistematis tentang arah dan tujuan dan apa yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan itu.
Pemuda, sebuah generasi penerus, the next leaders generation, a young today a leader tommorow’ pemuda hari ini pemimpin hari esok. Layaknya tongkat estafet maka pemuda akan mengemban amanah berat menjadi khalifah ummat dan mengelola bumi, minimal diri sendiri dan keluarganya.Semua mata tertuju pada kita, sebuah tanggung jawab berat ada dipundak kita!, namun apa persiapan kita?
Krisis identitas, melanda pemuda dengan kehedonisan, sarat dengan kenikmatan yang bersifat sementara yang selalu menggelayuiti disetiap angan – angan, membuat kita terlupa akan diri kita sendiri. Dunia dan segala ideologinya ada untuk menghancurkan kita, anti kemapanan, benci terhadap semua penindasan, benci kapitalis, bersifat sosialis, menghargai sesama, ada kelompok untuk tempat berbagi, sama rata sama rasa, benci feodalisme, perjuangan kelas dari kaum proletariat, kesetiakawanan yang sangat, ekspresi bebas jiwa muda, dengan semangat membumbung tinggi, dengan berbagai nama Punk (ideologis atau stylist), Grunge, Black Metal, chaos, skinhead, Punk Emo, atau apapun namanya sebagai ekspresi dirimu wahai pemuda muslim, apakah islam tidak cukup untuk mencakup semua yang kamu perlukan?Bukankah sistem islam itu benci terhadap penindasan, contohnya zakat, sebuah keseimbangan antara jurang sikaya dan simiskin atau ekonomi syari’ah yang memerlukan kejelasan dan atas dasar suka sama suka tanpa unsur paksaan, bukankah islam itu agama damai dan tegas terhadap penindasan?dan apakah kurangnya konsep ukhuwah dalam islam sehingga ada istilah Itsar (mendahulukan saudara dalam islam atas diri kita sendiri) yang merupakan proses ukhuwah yang teratas?dan apakah kurangnya jamaah panjang Rasululloh untukmu meluapkan semua semangat apimu yang membara sehingga itu semua ditujukan untuk kebaikan, menegakkan yang hak dan memberantas semua kebatilan, mencintai teman (saudara dalam islam) sama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Dan apakah kuranya islam?sehingga kita harus lari dan mencari alternatif lain?
“sesungguhnya Allah telah memuliakan kita dengan islam, maka barangsiapa yang mencari kemulian tanpa islam maka Allah akan merendahkannya” (Sayyidina Umar Bin Khattab Ra).
Teman, aku bukanlah orang yang sangat mengerti islam, atau lebih baik dari teman – teman semua, diri inipun masih begitu banyak dosa dan kesalahan, tapi adakah suatu kesalahan untuk mengajakmu kepada jalan kebenaran Allah, untukmu yang sedang bingung dengan pilihan hidup yang akan kamu pilih, ataupun jalan –jalan yang akan kamu tempuh dan kamu masih diambang keraguan?Ayolah, hidup kita hanya sementara dan kita tidak punya banyak waktu untuk main-main, ummat menunggu kita, rasakan bedanya kawan!.islam is the correct way.believe me is a right (jadi ingat lagu SUM 41)
Ayolah jiwa raga kita sangat disanyangkan untuk hal yang tidak berguna dan kamu merasa hidupmu tidak berarti, diantara berbagai pilihan jalan kehidupan,ataukah black metal dengan Marlyn Manson, satanisme sehingga kamu menjelang aksimu di festival meminum darah merpati, jika kamu menyembah setan maka siapakah yang menciptkan setan itu?atau punk (kayu lapuk tidak berguna) kamu merasa ketidak berartian dirimu, grunge dengan nirvana,KURT COBAIN “I hate myself I want to died”, sehingga kamu meluapkan emosimu dengan bunuh diri?, bukan kah dalam islam dan semua orang yang shaleh ingin mati (sebagai syuhada) dan ingin sekali menemui Tuhannya? Bukan bunuh diri kawan karena sesungguhnya orang yang mati dalam berjihad di jalan-Nya dia itu tidak mati malah hidup disisi Tuhan-Nya, lalu islam (dengan semua yang ada) kurang apa lagi?
Siapa kita? Apa jati kita? Kemana kita akan pergi? Apa tujuan kita?untuk siapa kita?